Rabu, 08 Desember 2010

materi sosiologi kelas X

PENGERTIAN NILAI
 Soerjono Soekanto: konsepsi abstrak dalam diri manusia mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk
 Kimball Young: unsur-unsur yang abstrak dan sering tidak disadari tentang benar dan pentingnya
 A.W. Green: kesadaran yang berlangsung secara relatif, disertai emosi terhadap objek dan ide orang perorangan
 Woods: petunjuk umum yang telah berlangsung lama, yang mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari
 B.Simanjuntak: ide-ide masyarakat tentang sesuatu yang baik
 Robert M.Z. Lawang: gambaran mengenai apa yang diinginkan, pantas, berharga, dan memengaruhi perilaku sosial orang-orang yang memiliki nilai tersebut
NILAI SOSIAL BERDASARKAN CIRINYA
1. Nilai dominan adalah nilai yang dianggap lebih penting dibandingkan nilai lainnya
Nilai yang mendarah daging (internalized value) adalah nilai yang telah menjadi kepribadian dan kebiasaan sehingga ketika seseorang melakukannya kadang tidak melalui proses berpikir atau pertimbangan lagi, melainkan secara tidak sadar

NORMA SOSIAL
MACAM-MACAM NORMA
 Norma agama, adalah suatu norma yang berdasarkan ajaran
atau kaidah suatu agama
 Norma kesusilaan, didasarkan pada hati nurani atau akhlak manusia.
 Norma kesopanan, adalah norma yang berpangkal dari aturan tingkah laku yang berlaku di masyarakat
 Norma kebiasaan (habit), merupakan hasil dari perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama sehingga menjadi kebiasaan
 Norma hukum, adalah himpunan petunjuk hidup atau perintah dan larangan yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat (negara).
TINGKATAN NORMA BERDASARKAN DAYA IKATNYA
1. Cara (usage) adalah norma yang paling lemah daya
pengikatnya karena orang yang melanggar hanya mendapat sanksi dari masyarakat berupa cemoohan atau ejekan saja
2. Kebiasaan (folkways) adalah suatu aturan dengan kekuatan mengikat yang lebih kuat daripada usage karena kebiasaan merupakan perbuatan yang dilakukan berulang-ulang sehingga menjadi bukti bahwa orang yang melakukannya menyukai dan menyadari perbuatannya
3. Tata Kelakuan (mores) adalah aturan yang sudah diterima
masyarakat dan dijadikan alat pengawas atau kontrol, secara sadar atau tidak sadar, oleh masyarakat kepada anggota-anggotanya

INTERAKSI SOSIAL
• DEFINISI INTERAKSI SOSIAL:
Hubungan sosial yang dinamis antara satu orang individu dengan individu lain, antara individu dan kelompok dan antara kelompok dengan kelompok
• SYARAT INTERAKSI SOSIAL
1. Komunikasi
2. Kontak sosial
3. Pelaku minimal 2 orang
4. Dimensi waktu
5. Tujuan
FAKTOR PENDORONG
• Imitasi
suatu proses belajar dengan cara meniru atau mengikuti perilaku orang lain
• Sugesti
cara pemberian suatu pandangan atau pengaruh oleh seseorang kepada orang lain dengan cara tertentu, sehingga orang tersebut mengikuti pandangan/pengaruh tersebut tanpa berpikir panjang
• Identifikasi
kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain
• Simpati
perasaan tertarik yang timbul dalam diri seseorang dan membuat merasa seolah-olah berada dalam keadaan orang lain.
• Empati
BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL
• Proses Asosiatif
- Cooperation
- Accomodation
- Aculturation
- Asimilation
• Proses Disosiatif
- Competition
- Contravention
- Conflict